Kamis, 13 September 2012

Menghilangkan Pestisida dalam Sayuran atau Buah agar makanan menjadi sehat

Sayur dan buah adalah makanan yang sangat menyehatkan yang dibutuhkan oleh tubuh. Sayur dan buah yang tinggi serat dapat memperlancar metabolisme tubuh, selain itu sayur dan buah juga mengandung banyak vitamin penting untuk pembentukan jaringan tubuh dan memperkuat fungsi organ. Akan tetapi, tanpa kita sadari, sayuran dan buah dapat mengandung zat berbahaya. Loh, koq bisa? Mari kita simak artikel dari catering sehat Resep Bunda berikut ini.
Sayuran organik yang dikelola dengan menggunakan bahan-bahan alami yang tidak akan berbahaya bagi kesehatan manusia. Akan tetapi, karena banyaknya serangan hama, petani pun menggunakan pestisida untuk mengontrol hama yang menyerang areal pertanian. Penggunaan pestisida harus diatur dengan hati-hati, jika dilakukan dengan serampangan dan tidak berdasarkan dosis yang tepat, pestisida dapat menimbulkan keracunan baik bagi yang menyemprotkannya ataupun yang tanpa sengaja mengkonsumsinya. Survey mengejutkan dari departemen kesehatan Pekanbaru bahwa pada tahun 2007 sebanyak 446 orang meninggal dunia karena keracunan pestisida. Hal ini terjadi karena petani kurang memiliki pengetahuan untuk menggunakan pestisida.
Penyemprotan Pestisida pada Sayuran dan Buah

Akan tetapi, bahaya pestisida tidak hanya mengancam petani yang menyemprotkannya saja. Pestisida yang menempel pada sayuran dapat berbahaya untuk keluarga, terutama untuk anak yang masih sangat rentan kesehatannya. Dalam dosis tertentu, penggunaan pestisida untuk tanaman buah dan sayur masih dapat ditolerir tubuh. Namun bila jumlahnya berlebihan maka dapat mengancam kesehatan, seperti menyebabkan kanker, ADHD pada anak, gangguan sistem saraf, gangguan tiroid dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Untuk membersihkan pestisida yang menempel pada sayuran, kita dapat melakukan beberapa tips berikut :
  1. Gunakan air bersih yang matang dan mengalir untuk membersihkan sayuran. Jangan gunakan air yang diam, karena air yang diam (direndam) justru akan membuat racun yang sudah larut menempel lagi pada sayuran. Bilaslah sayuran dengan air yang bersih. Dari hasil eksperimen, proses pembilasan ini dapat menghilangkan residu pestisida mencapai 70% untuk pestisida jenis karbaril dan 50% untuk pestisida jenis DDT.
  2. Pada saat mencuci sayuran, jangan lupa untuk mencuci semua bagian sayuran, bahkan termasuk bagian dalam. Petani sering menyemprotkan pestisida ke bagian dalam sayuran, seperti pada kubis pada bagian krop yang dimakan, untuk mencegah hama. Buang bagian terluar dari sayuran berdaun.
  3. Gunakan sikat gigi atau sikat yang lembut untuk membersihkan pestisida dari buah dan sayur, serta tetap gunakan air yang mengalir.
  4. Selain pencucian, perendaman dengan air panas (blanching) berisi garam juga akan mengurangi kandungan pestisida.
  5. Sayuran mentah mungkin mengandung residu pestisida lebih tinggi. Oleh karenanya, masaklah dulu sayuran dengan baik. Pemasakan atau pengolahan yang baik dalam terbukti dapat menekan tekanan kandungan residu pestisida pada sayuran.
Jika kita ingin yakin 100% sayuran yang kita makan tidak terkontaminasi pestisida atau zat berbahaya lainnya, kita dapat menggunakan bahan makanan organik yang aman untuk kesehatan.
Sumber: http://www.resepbunda.biz/2012/04/03/menghilangkan-pestisida-dalam-sayuran-atau-buah/

Cara Tepat Memasak Sayuran Sehat

Diposting oleh Daily Articel Buce_Lee on 25 March 2011
Memasak sayur memang perlu cara khusus. Bila salah mengolah, kandungan gizi dan mineral bisa rusak atau menguap dan akhirnya sia-sia. Cara sehat yang dianjurkan adalah mengonsumi sayuran segar tanpa dimasak. tapi, kadang mencuci sayuran hingga bersih pun tak cukup membunuh bakteri dan kuman dalam sayuran. Merebus sayur adalah cara yang paling tidak dianjurkan karena resiko nutrisi hilang sangat besar. Jika anda harus menggunakan cara ini, tambahkan sayur hanya setelah air mulai mendidih dan masaklah sesingkat mungkin. Tips khusus untuk memasak dengan merebus
  1. Biarkan air mendidih selama kurang lebih dua menit hingga oksigen berkurang. Oksigen dalam airlah yang menyebabkan , vitamin C dalam sayur menguap.
  2. jangan pernah merebus langsung sayur yang ditempatkan dalam air dingin. Itu hanya akan mengurangi kadar vitamin C , 10 hingga 12 kali lipat.
Tak semua orang suka makan sayuran mentah, karena kekebalan tubuh tiap orang berbeda beda, bisa membuat sayuran mentah menjadi berbahaya saat dikonsumsi. Sehingga tak ada cara lain paling aman selain memasak. Berikut adalah Cara bagaimana memasak sayur agar kandungan nutrisinya tetap terjaga:

Memangang. Kulit sayuran akan menjaga sebagian besar nilai gizi dalam sayur. Saat memanggang, sayuran harus disertai kandungan air tinggi agar tidak mengering. Sayuran dari akar-akaran adalah yang jenis terbaik untuk dipanggang, seperti kentang, bawang, atau tomat.

Mengukus. Mengolah sayuran dengan mengukus mungkin adalah cara terbaik untuk memasak seluruh tipe sayuran. Cara ini dapat mempertahankan gizi dan mematangkan sayur dalam waktu singkat.

Tekanan Tinggi/Presto. Memasak sayur dalam tekanan tinggi akan menyingkat waktu memasak sehingga dapat menyimpan nutrisi. Masalahnya, jika anda terlalu lama, biarpun dalam periode singkat, sayur akan berubah menjadi lembek. Apalagi semua sayur memiliki tekstur dan kepadatan berbeda, sehingga pastikan jenis sayur dan periode yang tepat jika panci tekanan tinggi menjadi pilihan anda. Selama bisa, hindari memasak sayuran dengan presto.

Menumis. Ini salah satu cara cepat memasak sayur di atas penggorengan pipih dengan sedikit minyak sayur. Di atas wajan melengkung pun sah. Tapi ingatlah, ketika memasak sayur dengan minyak, vitamin larut dalam lemak mungkin berakhir bersama minyak. Ada baiknya jangan anda buang minyak tersebut.

Demikian tipanya semoga bermanfaat untuk anda. Informasi lebih tentang memasak: kursus masak

Temukan informsi terkait tentang makanan: info makanan
Sumber: http://kamissore.blogspot.com/2011/03/cara-tepat-memasak-sayuran-sehat.html

Sayuran Mentah yang Sehat di Konsumsi


Sayuran ada yang bisa dimakan mentah, ada yang tidak. Ada beberapa sayuran seperti kentang yang sebenarnya beracun bila dimakan mentah. Beberapa sayuran tidak terasa terlalu bagus bila dimakan dalam keadaan mentah. Kacang, misalnya, bisa dimakan mentah tetapi mereka tidak akan terasa enak.

Salad sayuran adalah mereka yang dapat dimakan saat matang dan juga baik dalam keadaan mentah. Berikut beberapa sayuran mentah yang dapat Anda masukan dalam mangkuk salad sayur Anda.

Berikut sayuran yang bisa Anda makan mentah-mentah:

Brokoli

Brokoli merupakan salah satu makanan yang masuk dalam daftar superfood. Brokoli memiliki nutrisi sulforaphane yang memiliki efek detoksifikasi pada tubuh.

Itu sebabnya makan brokoli memberi Anda kulit yang cerah dan menunda penuaan. Jika Anda makan brokoli mentah, tubuh akan menyerap sulforaphane lebih cepat daripada makan brokoli yang matang.


Bawang bombai

Untuk mendapatkan nutrisi dari bawang bombai secara utuh, konsumsilah saat mentah. Bawang bombai memiliki flavonoid yang sangat efektif sebagai agen anti-pembekuan. Hal ini membuat bawang bombai sebagai obat alami penyakit kardiovaskuler dan pembekuan darah.

Wortel dan bit

Kedua sayuran ini memiliki kandungan zat gizi khusus bernama likopen. Likopen membantu melawan kanker dan baik untuk meningkatkan daya penglihatan Anda. Baru-baru ini, studi ilmiah yang menunjukkan bahwa efek dari likopen dapat meningkat dengan memasak (mendidihkan) sayuran tersebut. Namun, mengonsumsi mereka mentah-mentah membuat sayuran tersebut menjadi sumber serat makanan yang lebih baik. Enzim-enzim yang terkandung di dalamnya pun menjadi tidak hilang.

Paprika

Paprika sangat rendah kalori namun sangat kaya antioksidan yang dapat mencegah dan melawan kanker. Anda juga mendapatkan vitamin C dan A dari paprika. Tetapi, nutrisi dalam paprika mudah mengalami penurunan kualitas sehingga yang terbaik adalah makan mentah-mentah.
Sumber : http://kerockan.blogspot.com/2012/07/sayuran-mentah-yang-sehat-di-konsumsi.html

Buah Berbiji Mencegah Penyakit Jantung dan Diabetes

 20 Jun 2012Kategori: Makanan sehat, Pengetahuan populer Blm ada komentar
'peaches' photo (c) 2009, Richard North - license: http://creativecommons.org/licenses/by/2.0/   Buah berbiji seperti nektarin, persik, dan plum mengandung unsur bioaktif yang melawan obesitas, resistensi insulin, hipertensi, dan kadar kolesterol tinggi. Itulah temuan para peneliti AS di Texas A & M University. Hasil penelitian tersebut, yang akan dipresentasikan pada American Chemical Society di Philadelphia Agustus mendatang, menunjukkan bahwa senyawa dalam buah berbiji (stonefruit) bisa menjadi senjata melawan sindrom metabolik, sehingga mengurangi kemungkinan terkena penyakit jantung dan diabetes.
“Studi kami menunjukkan bahwa buah berbiji– buah persik, plum dan nektarin — memiliki senyawa bioaktif yang berpotensi dapat melawan sindrom metabolik,” kata Dr Luis Cisneros-Zevallos, pemimpin penelitian. “Pekerjaan kami menunjukkan bahwa senyawa fenolik yang hadir dalam buah-buahan ini memiliki properti anti-obesitas, anti-inflamasi dan anti-diabetes di lini sel yang berbeda dan juga dapat mengurangi oksidasi kolesterol jahat (LDL) yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskuler.”

  Sebagai informasi, buah berbiji (stone fruit) dalam botani adalah kelompok buah yang memiliki kulit dan daging buah mengelilingi sebuah biji atau kernel. Buah-buahan ini memiliki karakteristik definitif berupa biji yang keras dan mengalami lignifikasi (berlubang), yang berasal dari dinding ovarium bunga. Selain nektarin, persik dan plum, beberapa tanaman berbunga lain dalam kelompok buah ini adalah kopi, mangga, zaitun, kurma, kelapa, kelapa sawit, almond, aprikot dan ceri.

  Untuk studi mereka, para ilmuwan mengisolasi senyawa kimia tertentu dari nektarin, persik dan plum. Hasil kultur sel menunjukkan bahwa keempat kelompok utama fitokimia– anthocyanin, asam klorogenat, quercetin dan catechin–bekerja secara langsung pada lemak, sel-sel makrofag dan sel-sel pada dinding pembuluh darah. “Zat-zat tanaman itu mengubah aktivitas gen dan produksi protein sel-sel dan dengan demikian memiliki efek anti-inflamasi,” kata Cisneros-Zevallos, yang juga seorang profesor di Texas A & M University.
Sejauh mana pengaruh mengonsumsi buah persik dan buah berbiji lainnya terhadap sindrom metabolik dalam kehidupan nyata, masih belum jelas. Dalam langkah berikutnya, para peneliti akan menyelidiki mekanisme molekuler apa di belakang efek positif yang ditemukan. Mereka juga berencana untuk mengkonfirmasi temuan itu dalam percobaan pada tikus.
Di AS, statistik menunjukkan bahwa sekitar 30 persen dari populasi memiliki kelebihan berat badan atau obesitas dan trennya terus meningkat secara mengkhawatirkan. “Dalam beberapa tahun terakhir obesitas telah menjadi perhatian utama karena masalah kesehatan yang terkait dengannya, penyakit-penyakit yang dikenal sebagai sindrom metabolik.” kata Cisneros-Zevallos. Gaya hidup, kecenderungan genetik dan diet memainkan peran besar dalam kecenderungan seseorang terhadap obesitas.

Sumber : http://majalahkesehatan.com/buah-berbiji-mencegah-penyakit-jantung-dan-diabetes/

Pemanis Buatan Cenderung Meningkatkan Berat Badan

Iklan-iklan pemanis buatan mungkin ingin agar Anda percaya bahwa badan Anda akan ramping seperti gitar setelah Anda rajin mengonsumsinya. Jangan percaya itu. Alih-alih memiliki badan seperti gitar, badan Anda mungkin malah tambah gemuk seperti drum!
Sebuah studi intervensi menunjukkan bahwa pemanis buatan tidak membantu mengurangi berat badan bila digunakan sendirian. Indeks massa tubuh (BMI) tidak berkurang setelah 25 minggu diet dengan pemanis buatan pada 103 remaja dalam uji coba terkontrol secara acak, kecuali di antara para peserta terberat.
Pemanis buatan memang berkalori rendah atau bahkan tidak berkalori sama sekali (non-kalori). Secara logika sederhana, hal itu berarti membuat mereka menjadi pengganti gula yang baik. Anda tetap dapat mengonsumsi aneka makanan yang manis tanpa perlu khawatir kelebihan kalori. Pemanis buatan melindungi Anda dari kegemukan. Ternyata tidak.
Bukti epidemiologi di Amerika Serikat, negara yang memelopori konsumsi pemanis buatan, menunjukkan hal sebaliknya. Seiring dengan meluasnya penggunaan pemanis buatan–seperti aspartam dalam Diet Coke dan sukralosa dalam Pepsi One– persentase penduduk AS yang mengalami obesitas juga meningkat. Berbagai penelitian eksperimental menunjukkan bahwa memang ada kaitan antara pemanis buatan dan kenaikan berat badan.

Membingungkan otak

Pemanis bebas gula seperti sakarin, aspartam, siklamat, sukralosa, dan lainnya secara paradoks justru meningkatkan hasrat makan secara berlebihan dengan membingungkan otak.
Dengan memonitor perubahan di otak, para ilmuwan telah menemukan bahwa otak bereaksi secara berbeda terhadap pemanis buatan dan gula pasir. Setelah mengonsumsi pemanis buatan, otak manusia akan menafsirkan rasa manis secara berbeda, menyebabkan reaksi yang juga berbeda.
Erin Green dan Claire Murphy dari University of California, San Diego dan San Diego State University merekrut 24 orang dewasa muda yang sehat untuk tes pemindaian otak. Setengah relawan secara teratur mengonsumsi soda diet, paling tidak sekali sehari. Setengah lainnya jarang atau tidak pernah mengonsumsi minuman tersebut. Sementara pemindaian otak dilakukan, para peneliti memasukkan sedikit air berpemanis sakarin atau gula (sukrosa) secara acak ke dalam mulut setiap relawan.
Baik peminum maupun non-peminum soda diet sama-sama melaporkan rasa manis yang menyenangkan dan intens. Namun, daerah otak yang berpendar saat mereka memberikan penilaian sangat berbeda, tergantung apakah mereka peminum atau bukan.
Otak biasanya mengaitkan rasa manis dengan kadar kalori untuk membantu mengatur asupan energi. Ketika kita berpuasa, misalnya, otak akan memotivasi kita untuk berbuka dengan yang manis-manis karena memiliki kalori yang diperlukan tubuh. Dalam kasus soda diet, ternyata rasa manis tidak terkait dengan kalori. Hal ini membuat otak bingung dan merasa “tertipu”. Setelah tertipu, sensor manis otak tidak lagi dijadikan alat ukur yang dapat diandalkan untuk mengatur konsumsi energi. Otak akan mengabaikan rasa manis dalam memprediksi kandungan energi dari makanan.

Asupan kalori berlebihan

Pengabaian otak ini, yang terjadi pada peminum soda diet, memiliki korelasi langsung dengan peningkatan risiko obesitas. Setelah terbiasa mengonsumsi pemanis buatan, otak tidak lagi mengaktifkan reseptor manis. Anda dapat mengonsumsi makanan yang manis (bahkan yang berkalori tinggi) dalam jumlah banyak, tanpa ada perintah otak untuk berhenti karena kebanyakan kalori. Selain itu, pemanis buatan membingungkan kemampuan otak untuk mengambil kalori atau energi darinya, menyebabkan Anda untuk tetap terus mengonsumsinya melampui ambang kenyang. Konsumsi makanan dan minuman secara berlebihan inilah yang berkontribusi terhadap kenaikan berat badan.
Temuan ini menguatkan kesimpulan dari penelitian sebelumnya pada hewan. Tikus yang diberi suplemen sakarin secara signifikan mengalami pertambahan berat badan dan lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan dengan kelompok kontrol yang hanya diberi glukosa.

Sumber: http://majalahkesehatan.com/pemanis-buatan-cenderung-meningkatkan-berat-badan/

                      7 Cara Mudah 

Memasak Makanan Agar Lebih Sehat

 Tahukah Anda bahwa masakan rumah dapat membantu Anda menurunkan berat badan? Ada banyak alasan untuk itu (bagi beberapa orang, porsi makan mereka menjadi lebih sedikit di rumah), tetapi Anda tidak hanya akan menurunkan berat badan melainkan menjadi lebih sehat jika memasak di rumah dengan cara yang benar. Ada beberapa hal yang perlu Anda ingat saat memasak di rumah. Berikut adalah 7 cara mudah untuk memasak makanan yang lebih sehat.

1. Jangan Memasak Makanan Kaleng
Jika makanan sudah dalam bentuk kalengan atau kotak, maka kemungkinan yang ada adalah makanan tersebut sarat dengan natrium, bahan kimia aneh, dan yang paling penting adalah lemak. Beberapa makanan kaleng maupun kotak tidak selalu buruk, tapi pastikan agar Anda selalu memeriksa labelnya sebelum Anda membeli atau memasaknya.

2. Mudah Ditukar
Kadang-kadang memasak lebih sehat bisa menjadi sesederhana dengan menukar item saat Anda memasak dengan sesuatu yang baru. Sebagai contoh, daripada memasak nasi putih atau nasi beraroma lainnya, cobalah beras merah. Daripada roti putih yang diproses dari tepung, cobalah roti gandum yang lezat.

3. Warnai Piring Anda
Kebanyakan orang dewasa memerlukan 5 porsi buah dan sayuran setiap hari, tapi banyak dari kita yang tidak makan sebanyak itu. Berikut tipsnya: semakin banyak warna dari makanan yang Anda masak, semakin banyak warna di piring Anda, dan semakin besar kemungkinan bahwa makanan tersebut sarat dengan buah-buahan dan sayuran yang Anda butuhkan.

4. Mengukur Porsi
Makan di luar dapat dengan mudah membelokkan persepsi Anda akan ukuran porsi yang sebenarnya. Namun Anda dapat menimbang dan mengukur makanan Anda saat Anda memasaknya sendiri atau dengan memikirkan beberapa tips dalam pikiran Anda – satu porsi ayam seukuran setumpuk kartu, dan satu porsi sayuran seukuran setelapak tangan Anda.

5. Menggunakan Susu
Meskipun kita memerlukan banyak kalsium dan vitamin D, kita dapat meminumnya tanpa kelebihan lemak dan kolesterol dari kebanyakan produk susu. Gunakan susu skim atau rendah lemak. Susu jenis ini termasuk susu, krim asam, keju dan mayonaise.

6. Buat Daftar Menu
Jika Anda ke dapur untuk menyiapkan makanan, dan Anda tidak dapat menemukan bahan yang Anda butuhkan, Anda mungkin akan tergoda untuk mencatat semua bahan yang terpikir oleh Anda dan membelinya. Ini merupakan ide yang baik, tapi pastikan Anda merencanakan menu secara garis besar dalam seminggu, dan membeli apa yang Anda butuhkan.

7. Panggang Atau Bakar, Jangan Digoreng
Yang satu ini mungkin tampak jelas, tetapi tidak sesederhana yang Anda pikirkan. Membakar atau memanggang daging merupakan pilihan yang jauh lebih sehat daripada digoreng... kecuali Anda melumuri daging dengan mentega atau saus sebelum Anda membakar atau memanggangnya!
Memasak makanan sehat dan lezat di rumah tidaklah sulit! Terus ingat tips ini sebelum Anda pergi ke dapur, dan Anda akan membuat makanan yang luar biasa dan penuh gizi!

Sumber : http://www.jawaban.com/index.php/health/detail/id/66/news/101116180538/limit/0/7-Cara-Mudah-Memasak-Makanan-Agar-Lebih-Sehat.html

BAHAYA SODIUM

Akibat Mengkonsumsi Sodium Berlebihan

sodium
  Sebenarnya sodium jika digunakan dalam jumlah sedikit dapat memberikan manfaat bagi tubuh seperti menyeimbangkan cairan dalam tubuh, menjadi transmitter untuk merangsang saraf dan membuat otot-otot menjadi rileks.

  Masalah bisa muncul jika kita mengkonsumsinya dalam aturan yang tidak terbatas. Salah satu organ tubuh yang menyeimbangkan kadar sodium dalam tubuh adalah ginjal. Jika jumlah sodium rendah, maka ginjal tidak akan mengeluarkannya ke luar tubuh, sebaliknya ginjal akan mengeluarkan melalui urin jika kadar sodium tinggi. Itu kalau ginjal sehat. Bagaimana kalau dalam keadaan sakit? Bila ginjal tak mampu lagi berfungsi dengan baik, kerja jantung pun akan meningkat karena sodium akan naik ke daerah bagian atas tubuh terutama bagian jantung.
  Adapun bahan makanan yang mengandung sodium seperti MSG, baking soda, baking powder, makanan kaleng, daging, kerang dan susu.

Untuk mengurangi penggunaan sodium yang berlebih ada beberapa cara yang dapat anda lakukan seperti memilih buah dan sayur yang masih segar karena mengandung sodium yang sangat rendah. Atau mengurangi pemakaian garam di setiap masakan serta mengurangi bumbu penyedap

Sumber: http://www.klikini.com/akibat-mengkonsumsi-sodium-berlebihan.html/